Oct 31, 2014

Hello Halloween 2014: What Are You Watching Tonight?

Postingan sampai tanggal 31 Oktober 2014 nanti didedikasikan untuk 'hari besar' kesukaan saya – Halloween. Enjoy.

***


Waktu saya pergi ke Walt Disney World dulu, saya sempet beliin oleh-oleh buat Kai, anaknya dua teman baik saya, Icha dan Mekka. Sebagai tanda terimakasih, mereka ngadoin saya balik, berupa DVD film psychological thriller terngeri yang pernah saya tonton, I Saw The Devil.

Itu adalah salah satu contoh sikap yang menunjukkan betapa cintanya Icha dan Mekka kepada film ber-genre psychological thriller, terutama yang menjurus ke gore alias sadis-sadisan. They love it a lot. Kalo mereka posting “Watching…” di Path, kayaknya nggak pernah nggak film thriller, deh. Ya nggak, sih, Cha? Mek?

Saya pun sering nanya rekomendasi film psychological thriller ke Icha-Mekka, dan review mereka hampir selalu on point.

Untuk postingan edisi Halloween kali ini, saya nanya ke Icha-Mekka, apa Top 5 film gore atau psychological thriller terbaik versi mereka. Ini jawabannya, in random order.

I Saw The Devil (Korea, 2010)

Pada suatu malam bersalju, seorang perempuan—Ju-Yeon—diperkosa dan dibunuh secara sadis oleh Kyung Chul, seorang psikopat dan pembunuh berantai. Ju Yeon adalah tunangan dari seorang agen polisi, bernama Dae Hoon. Dae Hoon sangat terpukul, dan memutuskan untuk membalas dendamnya dengan kedua tangannya sendiri.

Metodenya, Dae Hoon akan menangkap Kyung Chul, menyiksanya habis-habisan, lalu memberinya uang untuk berobat. Ketika Kyung Chul sembuh, Dae Hoon akan menangkapnya lagi, menyiksanya lagi, mengobatinya dan melepaskannya lagi. Catch and release, catch and release. 

In the end, the good guy doesn’t necessarily wins. Tergantung persepektif pemirsa. And question yourself this: does revenge brings back your loss anyway?

Seperti yang udah disinggung diatas, Icha-Mekka ngasih saya DVD film ini, dan saya nontonnya ‘berjuang’ banget. Bukan cuma karena sadis, tapi juga karena adegan-adegannya sangat ngeganggu hati nurani. Wajib tonton!



Bedeviled (Korea, 2010)

Hae Nam adalah seorang wanita karir di Seoul, tapi pada suatu titik, karirnya terlalu membebani dirinya, sehingga Hae Nam memutuskan untuk kabur liburan sejenak ke pulau kecil dan terpencil bernama Mudo.

Pulau ini adalah tempat tinggal kakek-neneknya dulu. Disini, Hae Nam sempat punya teman masa kecil bernama Bok Nam. Sampai mereka dewasa, Bok Nam rutin menyurati Hae Nam, tapi nggak pernah digubris.

Sesampainya di Pulau Mudo, Hae Nam baru menyaksikan bahwa sejak kecil, Bok Nam diperlakukan sebagai budak pekerja dan budak seks oleh seisi pulau yang cuma berpenduduk 10 orang ini, termasuk oleh suaminya yang kejam.

Bok Nam nggak pernah berani melawan, hanya saja terus meminta Hae Nam untuk ngebawa dia dan putrinya kabur ke Seoul. Sayangnya, Hae Nam tetap dingin dan cuek. Suatu saat, Bok Nam udah nggak tahan lagi, dan berusaha kabur sendiri bersama putrinya. Tapi secara tidak sengaja, putrinya terbunuh.

Disaat putri tersayangnya terbunuh itulah, urat waras Bok Nam putus. Ia pun mulai membalaskan dendamnya ke seluruh warga pulau.

It’s actually a story about violence from women to another women. A truly tragic and heartbreaking psychological thriller :( Again, no happy ending.




Paranormal Activity 3 (USA, 2011)

Nggak usah dijelasin lagi kali, yaaa. This is the last part of the infamous Paranormal Activity franchise. Katanya yang paling ngeri, ya?



Dream Home (China, 2010)

Lei-sheung adalah seorang wanita di Hongkong yang tumbuh dengan kondisi keuangan pas-pasan. Waktu kecil, ia dan keluarganya bahkan pernah diusir dari rusun mereka, karena bangunannya mau dihancurkan untuk dibuat apartemen mewah.

Ketika dewasa, Lei-sheung terobsesi untuk membeli sebuah apartemen mewah menghadap Victoria Bay untuk ditinggali bersama keluarganya. Sayang, kemalangan demi kemalangan terus menimpa dirinya, termasuk nggak diberi KPR sepenuhnya, kehabisan asuransi, dan ayahnya sakit kronis sehingga membutuhkan banyak dana.

Pada suatu hari, ayah Lei-shung kesulitan bernapas, namun Lei-sheung sengaja mendiamkannya sampai beliau meninggal. Lei-sheung pun mendapatkan uang asuransi. Namun saat ia hendak membeli apartemen idamannya, pasar modal mendadak naik, sehingga pemilik apartemen incaran Lei-sheung memutuskan untuk menaikkan harga unitnya juga.

Urat waras Lei-sheung putus. Ia mengamuk, masuk ke gedung apartemen incarannya, dan membunuh penghuninya satu persatu dengan kejam, menggunakan perabot rumah tangga sehari-hari. Bahkan ketika polisi datang, Lei-sheung juga membunuh mereka. Massacre ini terjadi pada satu malam.

Keesokan harinya, sang pemilik apartemen idaman menghubungi Lei-sheung, bilang bahwa ia bersedia menjual unitnya dengan harga awal. Namun Lei-sheung meminta harga yang lebih rendah lagi, karena bagaimanapun juga, kemaren malam terjadi 11 pembunuhan di apartemen tersebut :)

Saya belum nonton, tapi saya duga Dream Home adalah b-movie yang lebih mengutamakan adegan sadisnya yang sangat disturbing. But we may also say this regarding to the movie: Wahai para pengusaha properti, tiati, ya, mainin perasaan golongan menengah…


The Untold Story (Hongkong, 1993) 

Pada suatu ketika, polisi menemukan bangkai manusia di pantai Macau. Penyelidikan membawa mereka ke seseorang bernama Wong Chi Hang, pemilik restoran Eight Immortals yang terkenal akan bakpaonya (bakpaonya berisi daging apa hayooo…?).

Latar belakang Wong Chi Hang yang nggak jelas semakin menguatkan posisinya sebagai tersangka, sampai akhirnya ia ditangkap dan disiksa untuk mengaku.

Selain menampilkan banyak adegan sadis—termasuk adegan flashback Wong Chi Hang membunuh seluruh keluarga pemilik Eight Immortals yang terdahulu—katanya film ini juga menyelipkan unsur-unsur humor crude atau kasar.

An old movie, but still I goodie, I guess. Kayaknya film ini juga jadi cult movie-nya genre b-movie gore Asia, ya. Liat aja Dumplings dan Rumah Dara (OK, besok gue jadi vegetarian). Apalagi film ini diangkat dari kisah kriminal nyata di Macau pada tahun 1985. Hih!



***

Pada akhirnya, film-film psychological thriller biasanya mengingatkan kita akan fakta ini: penampakan hantu memang serem, tapi setan di hati manusia jauh lebih serem. Stay safe, everyone, and Happy Halloween.

2 comments:

Anonymous said...

hahaha noted. gak akan gw tonton selain PA yg kebetulan sudah ditonton.

lu ga suka nonton ya La? jarang bahas sepertinya

prin_theth said...

Anon: Suka bener nonton! Dulu gue hampir kuliah perfilman lho :) Walaupun gue lebih cinta baca buku sih. Cuma gue nggak jago nulis tentang film hehehe... Nanti deh kita coba yaaa :)

Post a Comment