Sep 17, 2016

Hatiku Hangat Banget: Mendeskripsikan Warna


Ashley, seorang cewek di Amerika, sempat buta waktu kecil, karena koneksi syaraf-syaraf dan otot matanya nggak berkembang dengan baik. Tapi setelah pengobatan bertahun-tahun, pengelihatannya sekarang normal.

Meski begitu, waktu kecil, Ashley cukup lama nggak bisa melihat. Dia cuma bisa “melihat” gelap dan terang. Lewat medsos li.st, Ashley bercerita, gimana teman-teman dan keluarganya dulu mendeskripsikan warna untuk dia.

Deskripsi aslinya tentu dalam bahasa Inggris, tapi di sini gue terjemahin, ya:

1. Merah:

"Saya disuruh berdiri di bawah matahari. Mereka bilang panas yang saya rasakan itu merah. Mereka menjelaskan bahwa merah adalah warnanya bakar, panas, rasa malu dan marah."

2. Biru

"Mereka memasukkan tangan saya ke dalam kolam renang. Mereka bilang, sensasi yang saya rasakan waktu berenangrasa sejuk yang menyelimuti sayaitulah biru. Biru terasa seperti relaksasi."

3. Coklat

"Saya memegang tanah dan menyentuh pohon. Mereka bilang coklat terasa seperti tanah, daun kering atau bunga layu."

4. Abu-abu

"Mereka bilang ke saya bahwa hujan itu abu-abu, juga beton dan semen. Bahwa abu-abu itu warna yang keras, tegas, dan nggak punya kepribadian (maaf ya, abu-abu, sekarang saya suka kamu, kok! Tapi dulu saya takut sama warna kamu)"

5. Hijau

"Saya disuruh memegang daun-daun halus dan rumput basah. Mereka bilang, hijau terasa seperti kehidupan. Sampai sekarang, hijau masih jadi warna favorit saya."

6. Kuning:

"Saya nggak disuruh menyentuh apa-apa untuk warna kuning. Mereka cuma bilang, setiap saya ketawa ngakak sampai nggak bisa berhenti, itulah yang namanya bahagia, dan itulah warna kuning."

***

Those descriptions warms my heart so, so very much. Kok pintar dan pake hati amat? :')

Iya ya, kalau misalnya anak gue buta, bagaimana gue akan mendeskripsikan hal-hal yang nggak bisa dia sentuh?

Juga pertanyaan menarik: kalau elo harus mendeskripsikan diri lo ke seorang tuna netra yang baru lo kenal, how would you describe yourself? 

(foto: seniman Inggris Sargy Mann yang mulai buta di akhir kariernya, karena katarak. Sebelum mulai buta, Mann adalah pelukis pemandangan, tetapi setelah itu, karyanya mulai jadi kompleks dan misterius. Sargy Mann wafat April 2015)

4 comments:

Yanda said...

This is the main idea of my short story, titled warna.. Kurleb begini, https://ruparupawarna.wordpress.com/2013/12/24/warna/

prin_theth said...

Nice! Thank you for sharing yaa.

orchid said...

Kereen

pipit said...

keren banget bisa deskripsiin warna dalam kata-kata...

Post a Comment