Jan 7, 2011

The Wisdom of Homer Simpson

A few seconds ago, I came across a debate at mommiesdaily about the same old issue: working mom (or wife) versus stay-at-home mom (or wife).

Usually, I'd say: "Cape deeeh. Suka-suka orang ah, mau kerja, mau nganggur, mau bikin usaha topeng monyet sekalian... Everybody knows what's best for her and her family. And if in the end she made a wrong choice, well, we all make mistakes sometimes. Just try turning it into something good."

But since I have proposed my resignation letter to my boss, it becomes a touchy subject for me as well. For you who have never tried unemployment -- it's hard, man. I swear. I did it last year for 3 months, and there was not one day went by without crying due to the feeling of being useless and dumb.

But here I am, doing it all over again, without having any solid plans on what to do to justify my 'aktualisasi diri' (I hate that words) or simply to gain income.

It feels like bungee jumping, without the rope (bundir dong, seus?). But then again, doesn't bungee jumping makes you feel alive and gives you a new perspective (or even appreciation) towards life?

Anyways, you mothers out there, no matter what decision you make, keep in mind that you're DOING IT FOR YOUR KID(S), so you'll find your sense of purpose again, and everything will be fine and bearable :)

13 comments:

bolissa said...

I always think that Ibu Rumah Tangga will be my aktualisasi diri. Cuma kapannya itu yang tanda tanya. Hehehe..

aryanimia said...

so true..same words senna kept telling me whenever i got strucked by this guilty feeling of leaving pilar at home..cemungudh eah???!!!

prin_theth said...

Lisah: Eeeh... dimulai dari sekarang ajuah, jadi Wanita Rumah Tangga (alias minta ditemenin jadi pengangguran tanpa tujuan). Btw, waktu itu gue kayaknya ketemu Endang di La Codefin tapi takut salah negor! Cepet sembuh ya Mami Endang!

Kak Mia: Hahaha... cemungudh eahh! Jangan sedih atuh, 'kan Pilar mau bersdei partii...

Anonymous said...

serius lei, lo dah resign juga? jadi ibu rumah tangga?

walau gw juga udah memikirkan hal yang sama dari awal nikah dan suami juga ngebebasin apapun pilihan gw, gw masih takut. belom siap gw buat seharian di rumah. juga takut bosan ngemall tiap hari. hehehe. padahal kalo pas ada long weekend gt, rasanya gw seneng banget nggak perlu ngantor, bisa masak buat suami, bisa ngebersihin kamar mandi, nyuci, dsb.

sebaik2nya istri adalah istri yang berdiam diri di rumah (kata temen gw ngutip dari hadist). and good for you udah berani ngambil langkah itu. ^^

the grumpy blogger said...

hebat! 'cemungudh eahh!' tampaknya mulai populer gara2 lo, La *fokus pada topik yang salah*

btw. yeah. that's a constant battle for me, too T__T

Gemma said...

Aduh kenapa gue mau nangis ya baca tulisan ini..
Sering bgt ngerasa so useless & dumb, masih ngerasa kalo IRT itu sama aja kyk pengangguran ga guna. Padahal kan emang ada tujuannya, cuma ya gitulah, banyak maunya.

Emang kalo jd IRT emang hasrat utk aktualisasi diri menggebu bgt, pdhl dulu waktu kerja pinginnya di rumah.
Ya sudah lah ya..

prin_theth said...

Tiar: Emang pantes kok kalo lo takut, karena jadi IRT itu memang menakutkan. Sama susahnya seperti jadi pegawai. Bedanya, kalo jadi pegawai tuh berantemnya' sama bos, tugas-tugas, waktu dll. Nah kalo IRT 'berantem'nya sama diri sendiri. Nah lho!

CP & Gemma: I'm with you. Iya Gem, gue juga ngerasanin betapa useless-nya jadi pengangguran. Segala agenda dan proyek-proyek 'menyenangkan' yang pengen dijalanin selama jadi pengangguran kalah blas sama perasaan post-resignation blues-nya.

Intinya, jadi perempuan, apapun status dan wujudnya, gak gampang neyykkk... Pantesan di kakinya ada surga. Kalo di kakinya aja ada surga, di hati dan kepalanya ada apa yaaa *dalem*

Oni said...

La, post resignation blues itu cuman terjadi di 6 bulan pertama.. setelah itu buahagiach! Catat: asal jangan membandingkan sama temen2 wanita karier ya.. Kalau nrimo dan bersyukur bisa totalitas ngurus suami jadi ibu rt itu ga kalah seneng sama dapet promosi. Gue gara2 mule kuliah ga bisa ngurus makan misua aja sekarang sedih.. hiks *elap ingus*

Dont feel dumb en useless because you are not, and u know u r not! Its a choice and u make the right one.

Cemungudhh y4ch

ps.am not talking about money yah, it will be a whole different point of view

Oni said...

Komen lagi.. (topiknya manjus banget)

I am a proud and happy ibu RT! CEMUNGUDH YACH

prin_theth said...

KEPROK TANGAN, LEMPAR CONFETTI KE NADIHE
Inget nggak, dulu gue sampe BBM lo demi nanya tips sukses nggak setres jadi IRT hihihi. Somehow I knew ente yang paling bisa menikmati tanpa beban.

Intinya sih redho ya, apapun posisi lo. Lah wong it's our own choice yaaa...

Fina Thorpe-Willett said...

cara occupy our brain kalo memilih jadi IRT : bikin project sendiri dong.. jadi IRT kan bos-in diri sendiri. salah satu contoh, gue punya project bikin kids playroom dengan crafty corner yang rapi pake aneka toples isi material, gunting, lem, etc di lemari yang warna warni. udah se-deskriptif itupun masi blom kelar projectnyah... *curcol* well, you can always start dengan nyulap kamar.. soalnya gak mau (baca:gak bisa) nyulap suami toh.. hihihi

meei said...

dear lei,

singkat kata baru nemu postingan mu yg ini. thanks lei,you make me see the light on the other side of the tunnel..Yes I'm doing it for my kids :)

prin_theth said...

Meei: Sama-sama :) I'm glad it motivated you...

Post a Comment