Mar 4, 2018

Podcast Pojokan x Kejar Paket Pintar



Alkisah, pada suatu hari yang cerah, datanglah sepucuk DM di akun Soundcloud Kejar Paket Pintar. Asalnya dari dua orang podcaster yang mengaku bernama Hap dan Buluk. Hap dan Buluk banget? Nggak mau ngakuin nama aslinya pula. Anak tongkrongan, nih, pasti.

Hap dan Buluk adalah duo di balik Podcast Pojokon. Mereka mengaku ngefans sama KPP (ciyee, pereus haha…) dan kepengen mengundang KPP sebagai bintang tamu di salah satu episode mereka.

Sebagai blogger, gue hampir nggak pernah diajak kolaborasi—makanya sampai sekarang blog gue nggak beken-beken, apalagi berduit—sehingga ketika ada podcaster lain yang ngajakin KPP podcast bareng, wow, seneng ugha. Dara pun setuju. (cue lagu: Ingin Beken – Padhyangan Project)

Akhirnya, pada suatu hari Jumat, di sebuah kafe di bilangan Cipete, amprokanlah duo Podcast Pojokan dengan duo Kejar Paket Pintar, dan hasilnya adalah episode yang gue embed di atas.

Ada banyak hal menarik dalam proses kolaborasi ini. Pertama, Hap dan Buluk ternyata umurnya jauh di bawah gue dan Dara. Bedanya satu dekade, mak. Hahaha. Gue sangat terbiasa berteman baik dengan orang-orang yang jauh lebih tua di ATAS gue, tapi hampir nggak pernah dengan yang di bawah. Tentunya jadi ada sedikit “roaming bahasa” dan generation gap, tapi nggak apa-apa. Alhasil, KPP yang biasanya sok analitik a la Alain de Botton (tapi gagal), kali ini jadi tawa-tiwi ber-anjay-anjay ria bersama dua mz-mz Depok indyang. Jiwa tongkrongan gue sebagai mantan anak Bulungan pun jadi kepancing, maka mohon maaf atas lusinan kata makian, “Anjing,” yang gue ucapkan dalam episode ini.

Selain itu, kami kagum dengan semangat Hap dan Buluk dalam ber-podcast. Kalau KPP bikin podcast karena kepengen ngemeng belaka, Hap dan Buluk ber-podcast-ria karena punya semangat tinggi untuk kembali mempopulerkan budaya dengerin radio. Mereka generasi Prambors yang tumbuh dengan Danang-Darto (sementara kalau gue dulu Irvan, Ari, Becky Tumewu, omaygad tuanya...), dan memang tertarik dengan industri tersebut. Gue dan Dara jadi banyak belajar dari mereka, mulai dari perihal teknis sampai komunitas podcast Indonesia. Gue pun akhirnya dimasukkan ke dalam Line Group yang isinya semacam asosiasi podcast se-Tanah Air. Gelaaak, isinya ratusan orang!

Mu’ucih, Hap-Buluk! Sukses terus, yaaa.

Di saat gue udah pulang duluan, 'zel.

No comments:

Post a Comment