Baru kemaren berkeluh kesah nggak diajak yalan-yalan elit di Singapore, keesokan harinya saya LANGSUNG diboyong ke kompleks Marina Bay sama suami, muahahaha! Padahal T nggak baca curhat terselubungku di blog ini lho. Komunikasi kalbu kali ya :')
Tadinya mau langsung ke Gardens by the Bay, tapi panasnya edaaaan, semacam dikasih preview nerako jahanam! Ogah ah. Ya wes, mari ke The Shoppes at Marina Bay Sands dulu.
Ini kedua kalinya kami ke The Shoppes MBS, setelah dulu nonton Lion King. Dulu sih kayaknya terkesima banget sama tempat ini, karena arsitekturnya emang keren bewrat yah. Tapi kemaren ini, kok perasaan agak garing? Mungkin soalnya mayoritas tokonya mahal-mahal banget dan suasanyanya terasa 'steril'. Jadi mau belanja nggak mampu, mau makan di restoran-restoran kelas Michelin-nya juga nggak mampu. KESIAN AMAT!
Sabar ya nak...
Karena mati gaya, kami pun early lunch di foodcourt Rasapura.
Kelar lunch, kembali dalam edisi mati gaya. Duh, bosen banget muter-muter dalam mol-tak-terjangkau ini, maka mari deh sok nongkrong di waterfront promenade.
Dari sini, pemandangan skyline Singapore emang tampak keren, tapi waktu itu panasnya yassalaaaam, nyerah aku nyeraaaah.
"WHERE'S MY A-SE, EBOOO?"
Edannya, ada banyak bule seliweran jogging. IN THIS WEATHER. Kok kuat sih? Haqqul yakin, pada nyelipin ice pack di kolor masing-masing.
Disini, Raya sempet ngerengek rewel, tapi nggak lama kemudian tidur. Aha, kami pake deh kesempatan ini untuk main ke ArtScience Museum yang tinggal nggelinding dari waterfront promenade.
Sebenernya eke nggak tau, ArtScience Museum ini permanent exhibitionnya apaan, soalnya museum ini emang lebih sering nge-host travelling exhibitions, alias pameran yang pindah-pindah dari satu museum ke museum lain di berbagai negara. Contohnya, dulu museum ini sempet nge-host Harry Potter The Exhibition yang gegap gempita itu 'kan, dan sekarang, mereka lagi nge-host pameran The Art of the Brick.
Afa icu The Art of the Brick? Tersebutlah seorang seniman New York bernama Nathan Sawaya yang cinta banget sama LEGO, sampe-sampe dia bikin puluhan sculpture terbuat dari LEGO. Nah, karya-karyanya Nathan itu yang dipamerkan di pameran The Art of the Brick indang.
Stay strong! Aamiin :'}
Romantisnyaaa :'}
I'll let you guess who those people are!
A sculpture for me ;)

Papan 'refleksologi' LEGO ini beneran enak lho! Yang nyusun pinter deh. Padahal biasanya, kalo nginjek sekeping LEGO aja 'kan sakitnya tingkat dewa...
Seru yaaaah. Walaupun metafora sculpture-sculpture-nya agak klise dan nggak sampe bikin hati kedutan, I enjoyed this exhibition. Seandainya Raya udah paham, dia pasti juga suka sama pameran family-friendly ini, karena meski filosofi-filosofinya 'dewasa', medianya 'kan mainan anak-anak. Ditambah, ada banyak pojok interaktif buat para bocah. Cucok buat tua-muda lah!
Kelar dari ArtScience Museum, Raya masih terlelap dengan manisnya. Ya wes, para ortu melipir balik ke The Shoppes untuk ngupi-ngupi bentar di Coffee Bean. Kelar ngupi, pas anaknya bangun. Nyusu dulu di nursery room, trus lanjuuut ke Gardens by the Bay (yang ternyata ada jalan tembusannya dari The Shoppes. Howeee...)
Soal Garden by the Bay tuh apaan, sutralah ya, silahkan di-Google sendiri.
Sebenernya, GbtB ini terbagi menjadi tujuh area, tapi berhubung cuaca panas terik, kami cuma main ke area yang tertutup (dan berbayar), Cloud Forest dan Flower Dome.
VELKAM TO FLOWER DOME!
Menginspeksi, ini cabe beneran apa bukan. Kok gede amat?
VELKAM TO CLOUD FOREST!
The verdict? Cinta banget deh Sama GbtB. Aslik. Pas masuk ke dua dome itu, kami langsung ber-"waaaw-wooow, adem bangeeet, cantik bangeeet, wangi bangeeet..." dengan udik. Saking kecenya, nangkep keindahan GbtB pake kamera aja susah, apalagi lensa gue 'kan busuk ya *mulai nyalahin lensa, padahal sekil yang pas-pasan*.
Emang hebat deh, Singapura. Jarak cuma sejam dari Jakarta, tapi pembangunannya advance banget ;'}
Emang hebat deh, Singapura. Jarak cuma sejam dari Jakarta, tapi pembangunannya advance banget ;'}
Kata Teguh, seandainya kami warga Singapura, kami pasti beli Annual Pass, biar bisa berkali-kali masuk GbtB dengan harga tiket yang lebih murce. Kebayang deh kalo GbtB ini ada di Jakarta semasa saya remaja. So pasti saya bakal pacaran disini saban wiken, intip-intipan dari semak belukar sambil lipsync tumpa sea'eeee, ihihihihi. Najis.
Dari kedua dome, favorit saya adalah Cloud Forest, yang merupakan replika dari hutan aslinya di gunung sana. Alasan pertama, karena lebih seru dan lebih gahar daripada Flower Dome yang 'feminin'. Alasan kedua, karena info-infonya lebih menyentuh hati. Kalo ke GbtB, sempetin deh baca-baca papan keterangannya atau nonton media interaktifnya. Ada banyak informasi-informasi 'mengerikan' tentang betapa sekaratnya ekologi bumi pertiwi sekarang ini, termasuk cloud forest yang diprediksikan bakal punah bentar lagi karena pemanasan global. Ngenes, asli ngenes.
Senengnya, Teguh juga merasa intrigued sama info-info yang didapat dari GbtB, sampe kami jadi ngebahas soal teori konspirasi pemanasan global. Ada yang bilang, global warming itu bukan man-made alias dari karbon lho, tapi emang proses natural yang emang bound to happen. Semacam slow death-nya bumi menuju kiamat. Tapi siapa tau info itu bisa-bisanya perusahaan minyak aja. Namanya juga dunia penuh conspiracy theory. Pokoknya obrolan sok-paham sok-iye banget deeeh...
Kelar dari GbtB, waktu udah menunjukkan pukul 18.00 waktu Singaparna. Isi perut dulu di Bakerzin, trus pulang. Total hampir tujuh jam anak bayiku berada di luar rumah, dan si bocah nggak ngerepotin sama sekali. So proud of you, baby boy! We had a good time, didn't we?
Footnote: Tuh, gara-gara Ednasari nanya soal stroller, jadi baru inget emang mau cerita soal ini :D
Stroller asli Raya, as I've told you before, adalah PegPegPerego Pliko pemberian orang. Strukturnya kokoh, disetirnya enak banget bak pake power steering, tapi kalo digotong berat abis.
Aslinya mah, saya nggak pernah demen sama stroller-stroller gede binti berat. Kalo nggak dikadoin, sudah pasti stroller Raya bakal bermerk Aprica, Chicco, Combi, atau nggak beli sama sekali. Tapi karena dapet PegPegPerego gratisan, ya mari disyukuri.
Si PegPegPerego sengaja ditinggal di rumah, nggak dibawa ke Singapore, karena saya udah cukup pede sama gendongan Ergo pinjeman ipar. Namun di hari ketiga di Sg, mamaku berkunjung dan lantas berorasi betapa pentingnya stroller bagi kesejahteraan hidup kita semua. HADOOOH INAAAANG, padahal saya paling males beli stroller kedua. Menuh-menuhin rumah! Untungnya adekku (yang lagi hamil 6 bulan) BBM meyakinkan kakaknya, bahwa dia bakal pake one of my strollers juga kok, jadi Insya Allah nggak mubazir.
Di Takashimaya, terpilihlah Graco Citilite R ini. Kenapa? Basically, we're just looking for the cheapest, the lightest, the easiest to fold, dan bisa fully recline karena Raya masih bayi muda, perlu posisi tiduran. MacLaren? Enteng, murah, tapi nggak fully reclined. Combi atau Aprica? Keren dari berbagai aspek kecuali HARGANYA, mojrot! Akhirnya yang paling memenuhi syarat adalah Graco Citilite R ini. Dapet harga diskon S$299, sementara Combi atau Aprica itu kisarannya S$499-699, kalo nggak salah yaaa...
Puaskah? Puwaaas. Akibat kebiasaan nggotong stroller traktor di rumah (YANG SAMPE SEKARANG GUE NGGAK BISA NGELIPETNYA!), pertama kali nyoba Graco yang praktis ini saya langsung hepiii banget. Kelemahan satu-satunya adalah, setirannya nggak semantep stroller gede sehingga agak oglek, but it's tolerable lah. De el el-nya, boleh di-Google sendiri yaaa.
Sekian dan semoga membantu!
Footnote: Tuh, gara-gara Ednasari nanya soal stroller, jadi baru inget emang mau cerita soal ini :D
Stroller asli Raya, as I've told you before, adalah PegPegPerego Pliko pemberian orang. Strukturnya kokoh, disetirnya enak banget bak pake power steering, tapi kalo digotong berat abis.
Aslinya mah, saya nggak pernah demen sama stroller-stroller gede binti berat. Kalo nggak dikadoin, sudah pasti stroller Raya bakal bermerk Aprica, Chicco, Combi, atau nggak beli sama sekali. Tapi karena dapet PegPegPerego gratisan, ya mari disyukuri.
Si PegPegPerego sengaja ditinggal di rumah, nggak dibawa ke Singapore, karena saya udah cukup pede sama gendongan Ergo pinjeman ipar. Namun di hari ketiga di Sg, mamaku berkunjung dan lantas berorasi betapa pentingnya stroller bagi kesejahteraan hidup kita semua. HADOOOH INAAAANG, padahal saya paling males beli stroller kedua. Menuh-menuhin rumah! Untungnya adekku (yang lagi hamil 6 bulan) BBM meyakinkan kakaknya, bahwa dia bakal pake one of my strollers juga kok, jadi Insya Allah nggak mubazir.
Di Takashimaya, terpilihlah Graco Citilite R ini. Kenapa? Basically, we're just looking for the cheapest, the lightest, the easiest to fold, dan bisa fully recline karena Raya masih bayi muda, perlu posisi tiduran. MacLaren? Enteng, murah, tapi nggak fully reclined. Combi atau Aprica? Keren dari berbagai aspek kecuali HARGANYA, mojrot! Akhirnya yang paling memenuhi syarat adalah Graco Citilite R ini. Dapet harga diskon S$299, sementara Combi atau Aprica itu kisarannya S$499-699, kalo nggak salah yaaa...
Puaskah? Puwaaas. Akibat kebiasaan nggotong stroller traktor di rumah (YANG SAMPE SEKARANG GUE NGGAK BISA NGELIPETNYA!), pertama kali nyoba Graco yang praktis ini saya langsung hepiii banget. Kelemahan satu-satunya adalah, setirannya nggak semantep stroller gede sehingga agak oglek, but it's tolerable lah. De el el-nya, boleh di-Google sendiri yaaa.
Sekian dan semoga membantu!
17 comments:
Pertamax!
Lei! Suamimu itu emang guanteng banget ya
Muntah...
aaahhh.. apakah itu Aprica? alu juga pake itu mbak.. uenteng dan guampil buka tutupnya.. ekpresi raya "where is my asi ibuuuu" miriip kayak anakku.. pleus pake ocehan ah oh eh" hehe.. itu pameran legonya kalo kesentil dikit sama stroller bisa berabe dunia perlegoan ye?
senyumnya Raya cetar membahana deh mbak lei..
Hahaha akhirnya ada juga cerita senang2nya :P semoga tetap hepi hepi yaaa (despite the operasyong) :)
aselik! suka banget ama ekspresinya Raya.. gemesin Raya boleh yaaa ^^
Lei, itu T sopan bener pas foto sama patung, kepikiran buat lepas sendal dulu yaa :D
btw, anak bayinya semakin mirip ibunya, hihihi.. stay strong mbaknya dan masnyaaa :)
itu bradley cooper pasti Mr.T ya?! Gw gak bisa ngebayangin ada orang lain yang komen begitu *bergidik*
Dan Raya imyuut sekali di fotonya, cipok nih cipoook (˘⌣˘)ε˘`)
ih tersentuh deh sama deskripsi Lego art yang "Disintegration" : beware the winds of life that nibble away at your sense of self. Stay strong.
Kereeen!
Anyway, kalau baca dari posting2 sebelumnya, aku terdorong ingin mendoakan : semoga setiap harinya selalu dimampukan menemui kebahagiaan2 kecil selama tinggal di Singapore :)
itu juga aku dikasih mbak Apricanya.. sama aki nya Binar.. ditanya mo kado apa.. dengan jujur ya eike bilang strolleeeerrr.. hakhakhak!
eh mbak nanya.. itu di iklan susu ultra mini itu ada sophie bukan ya?
wahh keren banget ya museum legonya
Ya ampun rayaaaa... Kamu montoks bangaaaat!
Tante naksir!
All: "Mamacih tante-tante semuwaaa..." -Raya
Ednasari: Iyaaa, si ponakanku itu jadi bintang iklan susu hihihi
Gw pasti akan ngajak emak gw ke Gbtb..pasti!
Berkali2 nengok blog orang ttg ini kok jadi penasaran.
Ciummm rayaaa :)
Fotonya bagus-bagus!
Gak sabar 2 minggu lagi mo kesana. Kalo yg sebelumnya ke GBTB pas siang bolong, yang nanti mau sorean aja ah biar bisa menikmati dan gak gosong. Asli beneran panas banget emang disana.
Dhita: Iyaaa, ajak dhit. Yang ibu-ibu pasti seneng deh. Yah termasuk kita yah, emak-emak! :))
Mbak Ade: Makasih pujiannya Mbak Ade! Aku kadang mampir ke blog mbak, suaminya juga suka motret ya? Iyah, sok lah mampir lagi ke GbtB, seneng yah liat ijo ijo seger ;)
gak tahan banget liat si ganteng Jagad Raya Wicaksana
*cubit pipi Raya
Post a Comment