Feb 14, 2016

Cintaku Berat di Ongkos

Selamat Hari Kasih Sayang!

Di Hari Valentine yang kelabu ini, kupersembahkan lagu balada yang nggak kalah sendu dari seniman terhebat Indonesia sepanjang masa, Benyamin Suaeb, yang berjudul Cintaku Berat di Ongkos. I re-discovered this song yesterday, dan langsung jadi lebih sering dengerin ini daripada Formation-nya Beyonce dan Work-nya Rihanna.

Mainkan, Bang! HARUS DIDENGERIN, YA!


CINTAKU BERAT DI ONGKOS

Butir-butiiir air mataku mengalir bagaikan air yang mengalir dari hilir
Kumenangiiis sendirian di dalam kamar karena yang lain sedang pergi ke pasar
Kuingin berteriak keras biar orang seluruh dunia pada mendengaaaar...
Tapi sayang, suaraku terbatas terdengar sampai kelurahan, paling pol sekecamatan 

Engkau kejaaaam, engkau sadis kekasihku yang egoistis tapi manis seperti pala manis
Kau putuskan tali ciiinnntaku yang tebal seperti tambang kapaaal...
Hatiku kini hancur luruh, bagaikan cermin yang jatuh dari helikopterrrr
Tak mungkinnn beeersemi lagiiii...
 
Kini tiadaaa lagi cinta yang tinggal cuma celana kolooor...
Hidup t'rasa hampa, udara napasku sesak seperti menghirup asap tabunan
'Kan kubawaaaa luka hatiku berlari maraton lewat Jagorawiii...
S'moga aku dapat melupakaaan wajahmu yang bulat seperti bangkuang Bogooor...
Ohooo... hooo... kekasiiiih.... Ohooo... hooo... hooo...


Kucoba meeencari kekasih yang baru melalui pos jodoh di koran-koran
Kiranya cintaku mendapat sambutan hangat dari seorang perempuan turunan Pakistan
Data-datanya lengkap umur 49, anak delapan, kontrakan rumah tinggal sebulan
Aku pikir, oke dach, daripada mati nggak ada kuburannyaaa...!


(Kawan...)
(Ada apa?)
(Ada berita untukmu. Kekasihmu yang wajahnya seperti bangkuang bogor itu,
sekarang sudah kawin dengan orang kaya berumur 87.
Rumahnya mewah bertingkat. Bergaya seperti ratu.
Kalo berjalan dikawal oleh seluruh pelayan dan babu-babu.
Kawan, lantas bagaimana kelanjutan ceritamu?)

Tiap hariiii aku repot ngerawatin anak-anaknya yang bejibuuun...
Pagi kerja di kantor, pulangnya mandiin anaknya yang kecil, yang gede perawan dilarang
Apalagi akuuu harus membeli tempat tidur tingkat sebanyak empat buah
Karna tiap orang tidur berduaan
Sedang aku tiduuur ditikar saja berdua istrikuuu
Ohooo... hooo... pegel smuaaaaaa... Ohooo... hooo... hooo...


Kira-kiraaa perkawinan berjalan empat bulan setengah lebih empat hari
Aku ajak istrikuuu jalan-jalan ke pasar ikan, beli ikan asin tiga ons
Tiba-tiba dia lariiii menemui seorang laki-laki yang katanya suaminya yang lama
Tinggal aku bengong sendiriaaan seperti kambing congek di lapangaaan

 
(Kasian, kawan... Kenapa tidak cari yang lain saja?)
(Tidak! Tidak! Semua berat diongkosss...)

3 comments:

Hilda Ikka said...

HAHA HOALAAAAH.. kalo aku lebih nempel ama Cintaku Berat di Onkos-nya Project Pop xD

dedek kusnadi M.Si said...

Huwaaah curahan hati bgt ini! Gara2 ini jd nyari lagu2 Benjamin S lagi 😄

DwD said...

Kok gw ngebayanginnya lagunya ga kaya gini ya? Kayanya gw kemixed up sama lagu lain. Klo dipikir-pikir, Alm. Benyamin Sueb bisa jadi rapper juga kayanya ya soalnya bisa banget merepet banyak kata dalam satu napas gitu.

Post a Comment