Dec 19, 2014

Beauty Review: The Instablur

This post is part of #TBSBloggers

IMG_5252

Salah satu film favorit gue sepanjang masa adalah To Wong Foo, Thanks for Everything, Julie Newmar. Film drama-komedi ini bercerita tentang tiga waria a.k.a. drag queens yang roadtrip bareng dari New York, sampai akhirnya terdampar di sebuah kota kecil yang kolot. As you can guess, kehadiran mereka mengubah kota kecil yang ‘basi’ ini menjadi febeleeeeeus… Filmnya akika benjet nggak, sih?
Dalam salah satu adegannya, salah satu drag queen-nya ngedandanin seorang gadis remaja warga kota kecil tersebut. Kalimat yang keluar dari mulut si drag queen saat ngedendongin adalah,  

“Guuurl, I’ve seen Manhattan apartments that are small than your pores.”

Maksudnya, pori-pori wajah si cewek gedang abis.

Gue spontan meraba kulit gue sendiri sambil mengelus layar TV. Yes, girl, yes! I feel you!

Setiap mendeskripsikan kulit wajah sendiri, kalimat favorit gue adalah, “Pori-pori gue bisa nadahin air ujan, saking gedenya,” karena memang begitulah adanya. Kulit gue sekarang stabil, sih, tapi karena ditempa problem selama belasan tahun—jerawat, perawatan yang salah—teksturnya jadi jelek banget. Termasuk itu tadi, pori-porinya segede dosa.

Kalo kata seorang ahli kulit ternama, sebenernya pori-pori kulit nggak bisa dibuka tutup. Emangnya jendela? Huft, jadi gimana dooong…

Well, if you can’t fix it, cover it!

Salah satu cara untuk ‘menutupi’ tekstur kulit yang kurang sempurna adalah dengan pore corrector atau blurring products. Pasti udah tau dong, pore corrector atau blurring products itu apa. Produk yang terkenal pun sudah ada banyak, mulai dari the POREfessional-nya Benefit, Smashbox Photo Finish Primer, Maybelline Baby Skin Instant Pore Eraser, sampai Monistat Chafing Gel (yang sebenernya bukan primer juga, sih...).

Tahun ini, The Body Shop nggak mau ketinggalan. Mereka mengeluarkan produk primer / pore corrector mereka sendiri. Ladies and gents… meet The Instablur! *pasang lagu latar Superman*

The Instablur
iki opo yo?

Seperti produk pore corrector atau blurring lainnya, The Instablur terdiri dari partikel-partikel kecil yang mefleksikan cahaya, membuat kulit tampak nge-blur dan menyamarkan pori-pori serta kerut halus. Jadiii, fungsi utama produk ini adalah menyamarkan ketidaksempurnaan tekstur kulit. Menyamarkan, ya, bukan menghilangkan. Gimanapun juga, The Instablur adalah kosmetik, bukan skincare.

Trus, janjinya, niiih, The Instablur bisa membuat wajah kita matte sampe 12 jam, sehingga makeup jadi tahan jauh lebih lama. Wow, yang bener, aaah?!

Nama Instablur terinspirasi dari Instagram—yang merupakan sarangnya selfie—dan kata blur. Harapannya, setelah pake produk ini, wajah jadi tampak mulus, matte, makeup jadi lebih awet dan kita bisa #selfie tanpa harus pake filter berapa lapis? Ratusan!

Kemasan dan Tekstur

The Instablur dikemas dalam sebuah tube 25 ml yang ramping dengan desain sleek. Praktis dibawa kemana-mana.

Tekstur The Instablur ini halus, tapi terasa sedikiiiit lebih grainy alias grenjelan dibandingkan pore corrector lain yang pernah gue coba, yaitu the POREfessional dan Pore Putty. Grenjelan inilah partikel pemantul cahaya yang bisa bikin kulit wajah nge-blur tanpa Camera360 (awas, kebanyakan filter, alisnya ikut ilang!)

IMG_5253

Ketika The Instablur dioleskan ke kulit, silikonnya langsyuuung terasa. Well, setiap pore corrector atau blurring products pasti mengandung silikon, sih, karena bahan inilah yang ‘mengisi’ ketidakrataan kulit, sehingga membuat wajah terkesan mulus. Jadi The Instablur juga mengandung silikon, meskipun kadarnya nggak berlebihan dan masih dalam batas aman.

Selain itu, The Instablur ini nggak berwarna. Produknya transluscent alias agak transparan, nggak tinted seperti beberapa produk serupa. Gue, sih, suka, soalnya menurut gue pore corrector emang cukup untuk menyamarkan tekstur kulit, bukan untuk meratakan warna kulit. Soal warna kulit, kita serahkan ke concealer / foundation / BB-CC Cream aja yaaa…

Also, no scent. Yay!


Aplikasi

The Instablur ini sebaiknya dipakai sebagai makeup base, saat kita pengen tampil prima (prima niyeee… Barry kali, ah). Kalo mau bobo-bobo di rumah aja, mah, ya nggak usah pake, kalik.

Sebelum pake The Instablur, boleh pake serum atau pelembab dulu (kalo nggak juga nggak apa-apa, kok). Lalu keluarkan produk kira-kira segede kacang polong, trus aplikasikan ke wajah.

Ngolesinnya jangan digosok-gosok, ya. Cukup sekali usap di wajah, langsung rata, kok. Jangan lupa, primer / corrector tuh tujuannya bukan untuk diserap, melainkan melapisi kulit sehingga memberikan kesan mulus. Dan kalo The Instablur digosok-gosok ke kulit, malah akan keluar semacam residu berwarna putih.

Setelah itu, silahkan dendong menurut selera masing-masing :)

Hasil

Mengingat pori-pori gue diameternya ngalahin kawah gunung, biasanya gue selalu skeptis sama primer / corrector manapun, sebelum nyoba sendiri.

Gue pertama kali nyoba The Instablur ini di acara Mini Beauty Blogger bareng Femaledaily. Sebelum nyoba, gue nggak ngarep apa-apa. Tapi setelah pake, gue dan Puspi langsung bisik-bisikan… “Ih beneran, lho, beneran!”

Maksudnya, kulit muka beneran jadi blur!

IMG_5229

IMG_5230
Before-after. Nggak tampak before-before, 'kan? 'Kan?

Of course, my skin didn’t become perfect. Pori-pori masih keliatan, flek masih keliatan, tapi kulit wajah beneran agak nge-blur. Kayak kalo lensa kamera diolesin mentega, hasil fotonya jadi soft-focus.

Maka dari sisi blurring, produk ini beneran bekerja.

Gimana dengan janji-janji lainnya, seperti membuat wajah bebas kilap sampe 12 jam, membuat makeup lebih awet, dan menutupi noda di wajah?

Setelah beberapa kali dicoba, The Instablur memang bisa menahan minyak muka, tapi nggak 12 jam lah, hay. Wiken kemaren gue datang ke acara pengajian, dan pada paham dong, ya, gimana kondisi umum pengajian siang-siang di Jakarta. GERAH. Kurang lebih tiga jam setelah gue dandan, gue butuh kertas minyak. No touch-up needed, though.

Kalo gue berada di ruang ber-AC, The Instablur bisa lebih awet, mungkin sekitar 4-5 jam. FYI, jenis kulit gue berminyak banget.

Selain itu, seperti yang udah gue sebut, produk ini nggak bisa menutupi blemish atau noda di wajah. Kudu pake concealer atau foundation lagi.

Harga

Rp299,000

Pros and Cons

Pros
Nggak berwarna / tinted, jadi bisa untuk skin tone apa aja
No scent
It does what it should
—menyamarkan ketidaksempurnaan teksur kulit
Menahan minyak dan membuat kulit lebih matte

Cons
Nggak menahan minyak sampe 12 jam, seperti janjinya
Nggak menutupi noda wajah. Bagi gue ini bukan con, tapi mungkin iya bagi beberapa orang lainnya.

Oya, jangan kecele, ya. The Instablur ini ada dua varian, ada yang berfungsi sebagai primer wajah (seperti yang di-review disini), ada yang berfungsi sebagai primer mata saja (fungsinya kurang lebih sama, tapi yang ini berwarna alias tinted). Jangan salah beli! Kayak salah beli Abothyl! 

Tertarik? Tertarik?

This post is part of #TBSBloggers

3 comments:

Anonymous said...

begitu baca kayak beli albotyl gw ngakak, pernah dooong salah beli :D
Emmm gak nutup noda yah, sayang sekali karena aku wanita penuh noda *nunduk lesu*

Leony said...

La..... boleh komenin pilemnya aja kagak? Soale kan gue kalo soal kosmetik semacam buta gitu hahaha. Thanks for bringing that movie up. Jadi inget sama alm. Patrick Swayze a.k.a Ms. Vida Boheme yang keibuan banget. My oh my.. I surely miss him.

prin_theth said...

Emaknyashira: YAKAAAAAN! Abothyl, kamu lebih menjebak dari jebakan betmen.

Leony: Hahahaha, OMG Le, akhirnya gue ketemu juga orang yang suka film ini, selain Dara and 3 of my gay friends. Favorit gue Chi Chi Rodriguez bangeeet... Dan kagum banget nggak sih sama Wesley Snipes, bisa ekting begitu :)))

Post a Comment