While in Singapore: SEA Aquarium

Hiburan di kota metropolitan tuh apaan sih? Cukup standar ya. Biasanya sih mall mewah, bonbin, theme park, dan akuarium. Termasuk di Singapore.

Untuk akuarium, selama bertahun-tahun kebelakang, Singapore cuma punya Underwater World yang udah sangat jadul itu. Sama SeaWorld Ancol aja kalah bagus lho. Ih malu deeeh, katanya negara mutakhir?


Akhirnya, bersamaan dengan beberapa atraksi lain di Resort World Sentosa, tahun ini Singapore meresmikan SEA Aquarium, sebuah oceanarium yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di dunia. Wow, harus ya, langsung bikin yang "terbesar di dunia" gitu... Kiasu dyeh...

Beberapa hari lalu, kami nengok oceanarium yang masih gres ini. Abisan saya bosen banget berhari-hari ngendon di rumah. Jadi sekalinya T udah segeran dan bisa jalan-jalan, diseretnya nggak nanggung-nanggung, langsung ke Sentosa!

Pemikirannya sih karena SEA Aquarium ini indoor dan (kayaknya) banyak tempat duduk. Nggak kudu panas-panasan kayak Universal Studios, gitu. Jadi kalo misuaku udah ada gelagat mau pingsan, ya ngejoprak aja deh sana sambil liat-liat terumbu karang! *istri solehah*

Sampe di RWS, kami isi perut dulu di Hard Rock Cafe, baru ke tempat tujuan.

SEA Aquarium ini berada di kawasan RWS, diapit oleh Universal Studios Singapore dan Adventure Cove Waterpark. Oya, oceanarium ini juga tergabung dengan The Maritime Experimental Museum, jadi tiketnya udah otomatis meliputi tiket museum tersebut.

The Maritime Experimental Museum, apa pula itu? Sounds boring deh. EMANG BORING! Zzzz... Makanya tiketnya digabung sama si SEA Aquarium yang notabene lebih "menjual". Kalo nggak, kayaknya nggak ada yang mau dateng deh, hihihi.

 

Museum maritim ini satu gedung sama SEA Aquarium. Jadi kalo kita mau ke SEA Aquarium, kudu masuk si museum maritim dulu. Taktik jebakan betmen yang cukup klasik!

Tapi ya OK deh, nggak apa-apa. Sebenernya The Maritime Experimental Museum nih tertata apik kok. Exhibit-nya juga mayoritas interaktif.

Menurut saya, yang bikin bosen adalah informasinya. Nggak ada yang khas Singapore, gitu (but then again, sejarahnya Singapore 'kan emang basi-basi gimaaaa gitu, ya. Nggak heboh kayak Eropa atau huru-hara kayak Indonesia). Inti dari The Maritime Experimental Museum adalah sejarah pelayaraan Asia. Mulai dari kisah Cheng Ho, sampe perdagangan jalur sutra. 

Setelah melewati museum maritim, baru kami diarahkan ke SEA Aquarium.

 

Kesimpulannya? Sedikit kuchiwa :( Secara keseluruhan, oceanarium ini memang gadang, tapi disekat-sekat menjadi banyak ruangan sehingga terkesan sempit. Underwater tunnelnya aja pendek banget. Also, I think they tried to cram too many information in one place. Segala macem ikan dijejelin disana, mulai dari ikan Samudra Hindia sampai Samudra Cinta ada deh kayaknya!

Lucunya, saya merasa lebih terkesan sama SeaWorld Ancol. Biarpun lebih kecil dan buluk, SeaWorld punya ikan aneh-aneh. Dari mulai ikan yang gede banget itu (aduh naon sih namina, kok lupa) sampe fosil pari raksasa yang ngeri penampakanya. Saya terakhir kali ke SeaWorld taun 2009, and I still remember those things.

Yang bikin lebih gondok, hari itu Marine Life Park penuh edyaaan. Boookkk, padahal 'kan lagi weekdaaaaayssss! *lepasin uler sanca biar pada minggat semua*

Satu-satunya hal yang membuat SEA Aquarium ini terasa worth it adalah Open Ocean - oceanarium raksasa di zona terakhir. Emang save the best for last yaa, karena si Open Ocean itu amboooi... sangat mempezona! Jendelanya segede layar IMAX, menampangkan cem-macem ikan raksasa dari pedalaman laut. Space di depan oceanarium ini dibikin berundak-undak, sehingga pengunjung nggak ada yang pengen saling noyor, akibat kehalangan kepala orang di depannya.

from Google

Mereka juga nyediain beanbags, supaya kita makin nyaman berlama-lama goler-goleran sambil mandangin replika dasar laut tersebut. Mana ada speaker yang masang scoring musik mistis-magis gitu lagi, cucok banget sama tema samudra yang agung dan misterius *apa sih bahasa gue*. Cantek lah, pokoknya... Kebayang kalo ginian ada di SeaWorld. Para seniman Ancol pasti langsung gelar tenda trus lancar bikin puisi dan lukisan... Inspirasi ngalir terus!

So go or no go? Maybe go lah, tapi sekali aja cukup kali ya. I didn't like it that much, apalagi mereka sempet berkasus karena lumba-lumba mereka mati.

Kalo kamu, suka nggak nak?

 
Zzzzz...