Oct 7, 2012

Turning Japanese - Last Day

Bo abooo! Adakah yang lebih basi daripada postingan ini? Kayaknya out of place banget ya, secara trip report sebelumnya di-posting seabad yang lalu. Mungkin pemirsa malah lupa bahwasanya saya pernah ke Tokyo!

Tapi nggak apa-apa deh. Tanggung banget bok, tinggal hari terakhir. Kata orang tua, kalo makan nasi sepiring trus suapan terakhir nggak diabisin, ntar ditinggal suami (amit-amit). Nah, kalo trip report saya nggak kelar (melulu), kali ntar kualat juga. Lagian sayang kalo foto-fotonya nggak dipamerin dipajang disindang.

Maka ya sutralah, waktu dan tempat kami persilahkan…

Shinjuku, Haneda Airport - 29 April 2012

Hari terakhir kami di Tokyo dibuka dengan kericuhan. Kericuhan packing! Apalagi tanpa sadar, bebelian saya selama di Tokyo ini lumayan banyak, padahal pas berangkat nggak ada nawaitu belanja samsek. Ih nggak keren deh, nggak traveler banget.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, akhirnya kami pusing sendiri nata-nata koper supaya muat nampung belanjaan, yang setelah ditilik, ternyata didominasi oleh tiga kategori:
  1. Baju bayi. Namanya juga lagi bunting!
  2. Titipan Tokyo Banana dan Kit-kat. Kok standar banget sih. Nitip Godzilla kek, gitu.
  3. Onderdil baby shower. Seminggu setelah pulang dari Tokyo ini, saya en de geng menyelenggarakan baby shower (yang entah kenapa kok nggak pernah diceritain disini ya?). Alhasil selama di Tokyo, kalo liat printilan murmer, bawaannya pengen beli buat properti baby shower.
Hamdalah, koper kami nggak sampe beranak, walaupun jadi banyak tentengan. 

Baru kelar packing jam 12 siang, trus langsung nggelinding keluar hotel.

Tujuan utama kami adalah Kinokuniya. Ho-oh, Kinokuniya yang toko buku, berhubung saya dititipin majalah Jepang dan e-mook sama temen. Setelah diulik, Kinokuniya terdekat hotel ada di deket Shinjuku Station. Station-nya sih deket, tapi masalahnya, Shinjuku Station ini guedang banget, jadi kami sukses nyasar tanpa ampun. Setelah sejam, baru deh nemu si Kinokinuya terkutuk itu.

Untungnya, majalah yang dititipin ketemu. Soalnya majalahnya spesifik banget sih. Kalo udah pake nyasar trus majalahnya nggak ada, bisa-bisa gue aksi mamam obor ‘kan… E-mook yang dicari pun ada.

IMG_0016

IMG_0011 

IMG_0010
Bagi yang pengen tau lebih lanjut soal e-mook, sila klik dimari.

Selesai beli titipan, kami jalan-jalan di sekitar pertokoan Shinjuku.

Kesimpulannya, I like Shinjuku a lot. Rasanya nggak se-hectic Shibuya, nggak senorak Harajuku, juga nggak ‘sombong’ kayak Ginza atau Omotesando yang memang cenderung high-class. Overall, it’s hip yet laid back. Daaaan… ini ‘kan hari Minggu, nah tiap hari Minggu Shinjuku tuh car free day. Jadi bisa santai jalan-jalan tanpa gangguan traffic sambil nikmatin matahari. Bagi kami yang apes diguyur hujan berhari-hari dan kudu keluar masuk bawah tanah mulu, it was very nice :)

IMG_0020

IMG_0029

Toko-toko di Shinjuku sih standar international retail yah, semacem H&M, Uniqlo, Muji. Bagi yang berminat, di Shinjuku juga ada toko Burberry Blue Label lumayan geda. FYI, Burberry Blue Label adalah sister label-nya Burberry yang heksklusip cuma ada di Jepang.

IMG_0035

Karena udah hampir jam 15.00 dan belum makan siang, kami buru-buru ke departement store terdekat, nyari depachika. Akhirnya beli bento di depachika-nya Isetan.

Makannya dimana? We chose to eat lunch at the nicest yet closest place we could think of: back to Shinjuku Gyoen National Garden. Yay!

IMG_0042

5 menit kemudian...

IMG_0046

5 menit kemudian... pengsan!

IMG_0059

Tapi ternyata ya, Shinjuku Gyoen National Garden di hari Minggu dengan di hari biasa emang beda banget, selayaknya PIM di hari biasa dengan di weekend. Dengan kata lain, kalo weekend penuh geeelllaaa… Meski demikian, ramenya masih menyenangkan ya. Tanpa chaos, tanpa abang-abang jualan, tanpa bocah-bocah degil bersepatu roda yang menganggap dirinya bola bowling... tabrak orang kanan-kiri! Pites!

Dan karena taman ini luas banget, selalu ada pojokan yang nyaman, nggak padet.

IMG_0052

IMG_0055

IMG_0067

IMG_0073

IMG_0076

IMG_0061

Pleus, kalo hari Minggu, Shinjuku Gyoen Garden hratis hlooo, nggak pake bayar tiket masuk.

Pemandangan terfavorit: mother and son selonjoran bareng sambil ngalor ngidul dengan nikmat. 
Langsung elus perut 100x :)

IMG_0063

IMG_0065

Jam 16.30, kami balik ke hotel dengan keadaan tepar. Setelah seminggu menyiksa kaki keliling Tokyo, kayaknya dese emang nggak kuat lagi. Cenat-cenut seperti hati-nya Sm*sh. Di hotel, kami mandi, lanjut packing, sholat, dan tidur-tiduran sampe tiba waktunya berangkat ke bandara Haneda.

Jam 20.00, kami capcus ke Haneda. Transportasinya apa? Persis seperti di hari kedua, tapi dibalik. Dari hotel naik taksi ke Shinjuku Station, turun di bus stop-nya Limousine Bus. Disana kami beli tiket, trus naik bus ke Haneda.

Peristiwa tak terlupakan terjadi di check-in counter Air Asia Haneda—BAGASI OVERWEIGHT 14 KILOGRAM, MAMI! Ya Gusti Ya Karim Ya Ghoffur, duit bisa melayang berapa ribu yen nih!

For the record, bukan berarti belanjaan ogut sampe 14 kilo ya. Cuma penataan kami salah aja. Contoh, pas berangkat, tas kamera ditenteng. Tapi pas pulang ini, tas kamera masuk koper. Gitu-gitu lah.

Solusinya? Jangan ditiru ya adik-adik, tapi suamiku—sang negosiator handal berdarah Minang didikan Singapura—nawar ke petugas check-in. Entahlah suamiku itu nge-bulsit apaan, tapi pada akhirnya sang petugas Air Asia ngalah. Kami cuma didenda setengahnya, alias untuk 7 kilogram aja, dengan kalimat penutup dari sang petugas, “But don’t tell anybody, okay?” Keluarkan tawa kemenangan! Hoahahaha! Kayak di Tanah Abang aja ya, bisa ditawar. Pantesan dulu gue mau dikawinin T, lidahnya berbisa siiih…

Tetep gondok sih karena overweight, karena cuma salah di penataan koper aja. Tapi lumayan yah, daripada kudu bayar full.

Jam 23.30, kami takeoff menuju Kuala Lumpur. Pingsan sepanjang perjalanan, sampe-sampe entertainment system dan makanan yang udah dipesan nggak disentuh sama sekali. Hedaaan!

Mendarat di LCCT KLIA jam 4.30 subuh waktu setempat. Bengang-bengong dengan muka teler, ketek bau, dan perut bunting, sampai akhirnya take-off lagi jam 10.00 ke tanah air tercinta. Alhamdulillahirobbil‘alamiiiin... :D

It’s always great to see parts of the world and our Tokyo trip was no exception. Hope to see you again real soon, Nippon! Dah, nek!

5 comments:

Ednasari said...

marimuaaaarr! ahirmyaaaaaa muncul juga cerita penutup tokyo ya mbaaaak! itu e-mooknya ada yang snoopy ya? hmhm.. bisa jadi inspirasi buat nitipntemen lagi niiiiihhh.. :P

Leony said...

Selesaaaaayyyy....

Setelah ini dilanjutkan dengan cerita BABY SHOWERRRRRRRR!!! *basi ronde ke sekian, tapi masih dinanti*

Anonymous said...

Buset handal banget pasti diplomasinya, bolehlah uda T kita belanja bareng ke tanabang.

Ayoo biarlah kami rela disuguhin cerita basi, asal tetep seru jadi emmm Baby Shower boleh lah dibikin postingan juga terus sekalian review vendor kawinan *JEGERRRR*

prin_theth said...

Ednasari: Muaaarimar, aw! Kostanitasooy! Eh iya, ada yang Snoopy ya tuh? *memicingkan mata ngeliatin foto*

Leony + Emaknyashira: Ide kalian kutolak mentah-mentah! Hahaha... Udah lupa blas lha yaw...

Indriani Cyntia said...

sudah saya putuskan : akan mengcopy paste itinerary-mu klo ke japan lagi leeeeeee... :))) sungguh keren sekaliiii !!!
sekian dan terimakasih sebelumnya.. :P

Post a Comment