Jun 30, 2011

Catatan si Boy! Part 1: Characters

Nggak apa-apa deh, summer movies Hollywood mandek disini. Segala heripoter, transformer, dan kawan-kawannya Insya Allah akan terobati dengan film Indonesia ter-akbar tahun ini... Catatan Harian Si Boy! New version! Woozah! Yes, it's not going to be the summer of JK Rowling nor Michael Bay for me. It's going to be the summer of Nasri Cheppy!

(bagi kalian yang lahir di awal 90an, saya turut berdukacita lho, karena nggak ngerasain gegap gempitanya demam Catatan si Boy tahun 80an dulu)

And for that occasion, saya akan mendedikasikan postingan ini untuk Catatan si Boy (CaBo), demi menyegarkan memori kita semua atas cowok paling sempurna sedunia -- mungkin nomer 2 setelah Rosul! (FPI jangan bunuh aku)

 ***

Kalo ngebahas soal CaBo, mungkin saya bisa sampe bikin skripsi, saking ngefans-nya. Bisa ngoceh panjang x lebar. Tapi kita bahas dikit-dikit dulu deh, ya. First topic: TOKOH-TOKOH UTAMA.
 
Boy (Onky Alexander)



Parasnya ganteng secara universal, badannya kurus-kurus sekel seperti trendnya pada tahun segitu. Pokoknya ca'em deh.

Punya nama panggilan Bo'im, tapi yang manggil ini cuma orang-orang terdekat. Paling sering sih Ina, adek semata wayangnya.

Bapaknya Boy berprofesi sebagai pengusaha, meski nggak dikasitau pengusaha apaan. Mamanya adalah IRT, seperti umumnya ibu-ibu paruh baya di taun 80an. Rumahnya Boy gede banget, bahkan untuk standar jaman sekarang, komplit dengan kolam renang dan alat-alat fitness.

Mobilnya Boy adalah BMW warna silver metalik, tapi kadang berganti sama Mercedez-Benz. Malah di CaBo IV, doski bawa HELIKOPTER AJA DULU, NEEEK. Langsung saya pengen ngeludah ke Multivision Plus, cuih! Di abad ke 21 ini, secanggih-canggihnya sinetron mereka, tokoh-tokoh utamanya masih bawa mobil mewah doang. Lah, si Boy udah duluan jegejegejegejeg bawa helikopter menembus macetnya ibukota. Nggak dijelasin juga di filmnya, kenapa si Boy bawa helikopter. Mungkin supaya adegannya keren aja sih, buat opening credit zzzzz.

Tapi apapun mobilnya, selalu ada tasbih tercantol di spion depan, dan sajadah di kursi belakang. Kealiman ini didukung dengan adegan sholat yang selalu ada di tiap film CaBo. Kadang-kadang adegannya panjang banget lho, padahal ngapain juga ya nontonin Boy sholat 1-2 rakaat?

Oya, kealiman Boy nggak hanya ditunjukkan lewat sholat loh. Misalnya, bisa-bisanya Bang Nasri nyelipin adegan Boy nyelametin anak kucing yang terjebak di selokan, trus dipiara sampe pulih.  Padahal nggak ada signifikansinya sama skenario. Yang penting, penonton cewek kudu jejeritan "Subhanallah, sempurnanya lelaki ini...!"

Jangan lupa, di setiap mobilnya Boy pasti ada telponnya ya. Telpon mobil tahun 80an itu lah, yang gedenya nyaing-nyaingin tales bogor, dan so pasti ada kabelnya!

Di kampus, Boy adalah ketua BEM yang dicintai anggotanya, jadi kita asumsikan Boy ini juga sakseis dalam hal akademik. Kurang diketahui, universitasnya apa (jaket almamaternya sih warna hijau. Universitas apakah itu? Apakah fiktif?), tapi kalo nggak salah fakultasnya FE. Pada akhirnya kuliah di UCLA, dan setelah lulus, langsung buka bisnis komiditi non-migas di San Francisco. Jagoan amat?

Si Boy juga atletis dan jago banget berantem. Nggak pernah kalah ribut, bahkan pas dikeroyok 3 orang. Pernah keok pas dikeroyok 6 preman lebih. Ya ealah... Ente kira situ Superman?

Soal kepribadian, inilah yang paling tricky. Stigmanya 'kan si Boy ini playboy. Tapi kenyataannya, Boy nih nggak pernah ngeduain cewek, lho. To quote him, "Kalo nyosor cewek sekaligus dua, dosa cing!" Guys, take note.

Di lain sisi, Boy juga nggak pernah single walau sehari saja. Cewek cadangannya banyaaaak sekali. Jadi kalo putus sama yang satu, heits, langsung maju cewek berikutnya. Apa sih rahasianya ditaksir banyak cewek? Gampang aja: selalu nolong and never say no.

Ada cewek dijambret di mobil. Ditolongin.
Ada cewek kecanduan narkoba. Ditolongin.
Ada cewek mau diperkosa. Ditolongin.
Ada cewek minta ditemenin kemana-mana, dari ke disko, Bandung sampe Planet Saturnus. Ditemenin.

So pasti semua cewek langsung kesengsem. Bahkan, kalimat "Saya nggak pernah nemuin cowok sebaik kamu, Boy..." adalah kalimat yang paling redundant alias berulang di semua film CaBo, zzzz. Trus, gimana kalo pacar resminya Boy marah, karena ada cewek lain suka sama dia? Keluarin aja kalimat pamungkas, "Saya nggak ada apa-apa kok sama dia, suer! Saya cuma nolongin dia ______. Mana saya tau perasaan dia?" (isi sendiri titik-titiknya, tergantung ditolongin apa)

Paling bisa deh, Mas Boy!

Andi / Kendi (Dede Yusuf)

Adalah sahabat nomer 1-nya Boy. Persahabatan mereka paling kerasa di CaBo I dan II.

Kalo saya disuruh milih, mau dipacarin Boy atau Kendi, gue pilih Kendi banget! Menurut saya, Andi nggak kalah simpatik sama si Boy. Baik hati, a little buffed karena jago beladiri dan rajin olahraga, setiakawan banget, lucu, dan saya sih lebih suka gantengnya Dede Yusuf muda. Cool banget, seeeus *jilat layar*. Plus point-nya, Kendi nggak playboy kayak Boy. Malah nggak pernah diceritain, siapa pacarnya Kendi.

Katanya sampe sekarang Dede Yusuf masih rajin olahraga, ya, dan sedang mendalami olahraga menembak. Waw, tembak hatiku dong Pak Waguuub aaaaaa.... *ditembak beneran sama Teguh*

Sayang, mulai dari CaBo III, pemeran Andi diganti dan jarang nongol. Langsung pengen ninju layar TV! Bahkan sejak CaBo IV, dese nggak ada. Salam cis!

Ina (Btari Karlinda)



Adek semata wayang Boy. Anaknya imut, tapi kalo (berusaha) ngelawak selalu garing. Kesian deh, dikasih dialognya yang garing melulu... Meskipun demikian, anaknya selalu ceria, kenes, murah tawa, dan kalo pake baju selalu casual-mini, seperti tank-top dan short-shorts. California girl banget, deh. So pasti disayang dan dilindungin banget sama Boy dan temen-temennya.

Diperankan oleh Btari Karlinda yang cuantiknya nggak ada obat!

Emon (Didi Petet)



Tokoh paling legendaris di serial CaBo, sampe pamornya mungkin ngalahin Boy sendiri.

Benceus yang forever in denial, karena setiap kali ditanya frontal, "Lu tuh maunya sama laki atau perempuan sih, Mon?" selalu dijawab dengan mantap dan suara banci, "Ya sama perempuan dong, weceu, gila apa jij?" Jenius banget nih yang bikin dialog. Tapi sudah menjadi konsensus bersama diantara Boy dan teman-temannya, bahwa Emon itu emang 'sakit' (agak kasar dan politically incorrect, yah. Namanya juga taun 80an)

Tapi kalo menurut saya sih, Emon justru adalah gay paling bahagia se-Indonesia, karena saya jamin, bahkan sampe sekarang, nggak ada gay yang berani benceus-benceus-an maksimal secara bebas dimanapun kapanpun, bahkan di depan orangtuanya, dan nggak ditentang. Apalagi dulu belum ada FPI, ya. Bebas deh lenggak-lenggok sambil kepit clutch Louis Vuitton di sepanjang Menteng tanpa takut dirajam.

Bahkan, si sulung dari dua bersaudara ini selalu didukung sama orangtuanya, mulai dari plesir ke Amerika, sampe akhirnya sekolah fasyong di Paris. Padahal gaya ngerengek Emon ke orangtuanya sangatlah resek dan manja lho. Apa mungkin orangtuanya forever in denial juga, nggak ngerti deh. Jadi sebelum Lady Gaga nyanyi Born This Way, sebenernya orangtuanya Emon udah liberal duluan ya. Cinta kepada anak memang sepanjang jalan!

Paling jago ngeles dengan kalimat "Ih, emangnya....". Contoh:
"Emon, pulangnya jangan terlalu larut!"
"Ih, emangnya gulaaaa kali ah, larut!"

Diperankan oleh the legendary Didi Petet, yang setting-an pisiknya emang kurang kece (maaf ya Kang Didi, yang penting 'kan ektingnya mantaf yaa). Posturnya tambun, rambutnya kribo, dan punya dua syarat kesehatan: nggak boleh minum es (dilarang dokter) dan nggak boleh banyak jalan kaki (dilarang Mami, nanti betisnya gede). Princess banget nggak siiih...

Yang pasti, meski tokoh Emon ini terlalu stereotip banci, dialog dan kelakuannya selalu kocak giler. Heran deh.

The Girls of Mas Boy:


Kalo mau dibahas satu persatu sih, kayaknya bisa sepanjang hayat dikandung badan, karena tokoh wanita yang deket sama Mas Boy tuh banyak banget. Karena itu saya cuma bahas 3 yang signifikan yaaa...

Nuke (Ayu Azhari)


Secara kuantitas, Nuke nih sebenernya nggak penting ya. Lha wong total nongolnya cuma 15 menit! Hanya di awal dan di akhir film CaBo I. Kenapa saya bilang signifikan, karena Nuke nih kayaknya pacarnya Boy yang paling dia sayang. Orangnya pun kalem, halus, nggak neko-neko, dan pacaran mereka pun 'bersih', nggak pernah diganggu atau disalip cewek lain. Diperankan oleh Ayu Azhari saat rambutnya masih model kuntilanak - panjang sepunggung - dan pipinya masih gembil-gembil unyu.

Cinta Nuke-Boy kandas karena bapaknya Nuke musuhan sama bapaknya Boy.

Vera (Meriem Bellina)


Wow, Mbak Vera! Cewek-nya Boy yang paling legendaris, sampe bertahan 4 film (ceritanya mereka pacaran sampe 3 taun). Peranakan Sunda-Amerika, anak diplomat, dan sempet lama tinggal di Los Angeles. Anak tunggal dan agak keras kepala, manja, pemarah, cemburuan gela, tapi diimbangi dengan cantik, fashionable, tajir, dan ke-Amerika-Amerikaan (ih kalo dipikir lagi, orangnya superficial banget dong ya). Kayaknya emang di-plot sebagai 'bad/wild girl' sih oleh Bang Nasri Cheppy. Cinta Vera-Boy bersemi di kampus, sewaktu Vera lagi di-plonco sebagai juniornya Boy. Ihiy, klasik banget ya, senior naksir junior pas perploncoan.

Agresif saat pendekatan, pas pacaran hobinya ciuman sama Boy dimanapun kapanpun, dan sempet insiatif ngajak Boy nge-sek ahahahay! Tapi karena Boy-nya alim, terpaksa ditolak, sampe Vera-nya malu, ngamuk, nangis, trus ngambek tiga hari tiga malem. Alamakjang.

Cinta mereka kandas di CaBo IV, karena Vera ngotot dengan karier modelling-nya, bahkan ketika harus pose buka-bukaan di majalah Popular. Boy-nya sebel, Vera-nya ngotot, Boy-nya empet, akhirnya daag, jamur Vera!
 
Cindy (Paramitha Rusady)


Cindy, ceweknya Boy yang selalu menjadi favorit pemirsa. Padahal nongolnya cuma di dua film lho. Apa karena faktor Paramitha akhirnya pacaran sama Onky in real life?

Saya sih mem-favoritkan Cindy karena satu hal: doski adalah satu-satunya cewek Boy yang rambutnya panjang dan lurus alami, nggak kribo. Ahahaha. Asli deh, pusing lho, nonton 5 film CaBo yang isinya cewek kribo semua, bahkan sampe poninya. Baek-baek bulu ketek nggak ikutan...

Nggak deng. Cindy wajar difavoritkan, karena seperti Nuke, orangnya humble (meskipun mahasiswi New York), ramah, nggak manja, dan jinak-jinak merpati. Cindy nih susah banget lho dipacarin, ngeles melulu. Kayaknya emang dibikin sedemikian rupa jadi antitesis-nya Vera. Plus, menurut saya aktingnya Paramitha Rusady is the best deh, paling natural (nanti kita akan bandingkan dengan aktingnya Venna Melinda yang bagai manekin di-dubbing. Kekeus-nya tiada tara...)

Ketemu Boy di Bali, saat mereka kebetulan lagi sama-sama liburan disana, dan kayaknya dikodratkan Tuhan Bang Nasri sebagai jodoh finalnya Boy.

Next: Sinopsis!

16 comments:

Anggi Karimuddin said...

Aaaaahhh Lei... Gw terngakak2 baca postingan yang ini. Jadi kepengen nonton ulang Catatan Mas Boy.. :lol:

nyun said...

Hahahahah...
juara banget deh posting yg ini *tepok tangan*
ketauan deh angkatan gw, hihihi :P

om Didi Petet ga ada duanya ya, sapa lagi yg cucok itu gantiin role dia sbg emon, seng ada lawan..!!
rasanya ada deh scene yg mas boy mau berangkat berantem tapi teteup..sholat dulu dong sebelum cabut *semoga ga salah, kekeke :D*

Anonymous said...

gile btari karlinda hot banget. gw ngerasa telat lahir deh :D

ita said...

omaygattttt aku rinduuuuu posting panjang simbok lehaaaaa.. :D

*kpingin pipis kbanyakan nahan ngikik* :))

ita said...

awwwwwwwwww...
rindu serindurindunya akan posting panjang mba lehaaaaaaa.. :D

*ngempet pipis akibat nahan ngikik* :))

ndutyke said...

ngekek dengan sakseus baca postingan ini. aku dulu film indonesia yg ditonton cuma Lupus sih. kalo caBo kurang begitu suka. tp pengen juga ih nonton yg baru ini....

salam kenal ya mbak :)

Leony said...

INI DIA SAJIAN PALING MARKOTOP!!! Suka banget suka banget... gak sabar nunggu adegan, eh postingan selanjutnyaaaa!!

Btw Lei, how come yah elu kok bisa ngefans sama Catetan si Boy sampe sedalem ini, padahal gue lahirnya lebih duluan daripada elu... (eh iya kan yah gue duluan ??). Gue mah pas kecil nontonnya Google V, kok elu nonton CaBo sih ?? ckckckckck.....

Anonymous said...

ku juga fans berattttttt CABO dr CABO 1-5
paling suka cabo 1 sihh,,

Ku lebih senang Boy sm NUKE,,, hehehhe
keliatan syg bgt sm Nuke pas pacaran........
sayangnya kaga boleh sm ortu,, ngeselin bgt,,,,,,

prin_theth said...

Mbak Anggi: Hoahaha. Segeralah di-donlot wiken ini yuk buuu...

Nyun: Hahaha. Gue malah nggak inget lho ada adegan itu! Soal Didi Petet emang juara tiada tara ya. Dari benceus metropolitan trus ke Kabayan dari desa, wow!

Anonymous: Akupun merasa demikian.... plus merasa girl-crush berat sama si Btari unyuuu

Ita: Itaaa! Cium nih ya, sampe komen dua kali! Hehe, maklum ya Ta, ogut lagi sekong, kudu bedrest di rumah, jadi ada waktu deh ngeblog bawel hehe

Ndutyke: Aaaah, kalo Lupus aku khatam baca bukunya aja sih. Tamat dari Tangkaplah Daku Kau Kujitak sampe seri Lupus kecil, jaman dulu dibaca diteras rumah sore-sore sambil ngupil.... Kalo filmnya, aku cuma seliwatan, nggak selucu bukunya sih! Ditonton cuma demi Ryan Hidayatnya aja hehe

Leony: Yakinkah Anda tuaan Anda? Hahaha...

Nuri said...

buruan ditulis lanjutannya eaaa kakakk... eikke mo copas ke milis nih buat bahan cekikikan bersama

Arman said...

wow komplit banget ya... :)
gua cuma tau boy,ina, vera, andy, dan emon doang. yang lain2 gak pernah tau. hehehe.

crazy lil outspoken girl said...

aaahhh mbak lei...gara2 baca postingan ini aku lgsg menuju ke yutup nongtong cabo 1...
ahahahahhahahahahha...maknyosss yaaa!!
banyak adegan sih yg apa deh nih (kayak adegan ketawa ketiwi pinggir pantai,entah mengapa terdengar mesum) tp banyak yg bikin ngakak!
jd penasaran juga sm Btari Karlinda..pa kabarnya doi skrg? one of jkt socialite kah??secara tampang udah mendukung banggets!

Katrin said...

gara-gara baca postingan ini, pas cuci piring gw nyanyi-nyanyi ost catatan si boy yang dinyanyiin ikang fawzi itu...*ketauan dah,angkatan gw hahaha...blom sempet nonton pelemnya nih,hopefully minggu ini...

prin_theth said...

Gadis: Diiis, emang banyak yang mesum yaaa, disengaja ataupun tidak! Jadi geli-geli asoy nontonnya haha.

Btari Karlinda kan udah lama jadi manajer di Mitra Adi Perkasa... Aktingnya udah kaku sih di CaBo baru. Udah lama kali yaaa...

Anonymous said...

ahahahhaahaha berasa baca skripsi. ngefans banget ya lei?

CaBo yang gw tonton kayaknya yang terakhir doang. yang si nuke-nya gila. diadegan terakhir si boy negliatin nuke dari luar rumah sakit jiwa gt.

eh itu beneran CaBo bukan yah?

ndutyke said...

ih mbak'e.. aku seperti amnesia...
ternyata aku sudah mampir di blog ini even sejak tau blog bridezilla-mu....

maap.. maklum sini liburan hampir 2 bulan, isinya blogwalkiiiiiing melulu seharian (udah ke jutaan blog deh *lebay*) mulai dari suami berangkat ngantor sampe dese pulang... *tepok jidat*

*jidatnya priska*

Post a Comment